Apa itu penyakit Irqun Nasa?

Ibnu Qoyyim Al Jauziyyah dalam bukunya Metode Pengobatan Nabi ﷺ mengungkapkan bahwa Irqun Nasa adalah sejenis penyakit yang bermula di sendi tulang pinggul, lalu turun ke belakang paha bahkan bisa sampai ke tumit. Semakin lama penyakit itu semakin turun sehingga tubuh si sakit menjadi kurus, demikian juga pahanya. Ibnu Majah dalam Sunannya dari hadits Muhammad bin Sirin, dari Anas bin Malik bahwa ia menceritakan: Aku pernah mendengar Rasulullah ﷺ bersabda: “Obat Irqun Nasa adalah bagian pinggul kambing Arab yang dilelehkan kemudian dibagi tiga, lalu diminum sehari satu bagian.”

Hadits tersebut mengandung makna etimologis dan juga mengandung pengertian medis. Secara etimologis hadits ini mengandung indikasi dibolehkannya menyebut penyakit ini Irqun Nasa. Tidak sebagaimana pendapat kalangan yang melarangnya. Mereka mengatakan bahwa nasa adalah urat itu sendiri. Sehingga sama saja halnya dengan membubuhkan suesuatu kepada sesuatu itu sendiri. Itu jelas tidak mungkin.

Untuk menjawab pertanyaan ini kita tegaskan dua hal: Pertama bahwa kata irq (urat) artinya lebih luas dibandingkan dengan nasa. Jadi bisa dikatakan itu merupakan pembubuhan sesuatu yang umum kepada yang lebih spesifik. Seperti ucapan, “Semua uang itu, atau sebagiannya.” Yakni sebagian uangnya. Kedua, bahwa nasa adalah penyakit yang secara insidentil menyerang urat. Jadi seperti pembubuhan sesuatu kepada tempat dan posisinya. Ada yang berpendapat, penyakit ini dalam bahasa Arab disebut Irq Nasa (urat lupa), karena rasa sakitnya menyebabkan si sakit melupakan segalanya. Yakni rasa sakit pada sendi pinggul dan terus ke telapak kaki, di belakang tumit dari bagian sisi kaki, antara tulang ujung betis hingga hampir pertengahan telapak kaki.

Adapun pengertian medis yang terkandung dalam hadits itu telah dijelaskan terdahulu, bahwa kata-kata Rasulullah ﷺ itu ada dua macam: yang pertama, yang bersifat umum dan berlaku di setiap zaman dan tempat, pada setiap orang dan keadaan. Yang kedua, khusus pada sebagian perkara saja. Penyakit ini termasuk macam yang kedua. Karena, ucapan ini ditujukan Nabi ﷺ kepada masyarakat Arab dan hijaz serta daerah-daerah sekitarnya, terutama sekali daerah-daerah Badui. Teknik terapi inilah yang paling berguna untuk jenis penyakit tersebut. Karena, penyakit ini timbul akibat kekeringan. Terkadang diakibatkan oleh jenis materi yang kental dan lengket. Cara mengatasinya tentu saja dengan obat pencahar. Daging pinggul memiliki dua khasiat: pertama untuk pematangan dan pelunakan, kedua untuk mematangkan dan mengeluarkan unsur berbahaya pada tubuh. Penyembuhan penyakit tersebut membutuhkan kedua hal itu.

Kenapa harus kambing Arab? karena seratnya sedikit, ukurannya kecil, dagingnya lunak dan khasiatnya baik karena manakannya. Kambing Arab biasa menyantap rumput darat yang panas, rumput syaih dan qaishum dan sejenisnya. Semua jenis rerumputan itu bila dikonsumsi oleh binatang, karakternya akan berpindah ke dalam daging binatang tersebut. Tentunya setelah semua rumput itu dikunyak dengan halus ketika disantap sehingga akhirnya hancur dalam pencernaan. Terutama sekali pada bagian daging pinggul. Namun reaksi semua tumbuhan itu pada susu binatang lebih jelas daripada reaksinya pada daging. Namun khasiat sebagai pelembut dan pencahar pada daging pinggul tidak terdapat pada susu.

Demikianlah sebagaimana Dijelaskan sebelumnya bahwa obat-obatan yang dikonsumsi oleh mayoritas bangsa-bangsa di dunia dan bangsa-bangsa badui dahulu adalah obat-obatan tunggal. Demikian juga yang digunakan oleh tabib-tabib India. Adapun Romawi dan Yunani justru lebih berkonsentrasi pada obat-obatan ramuan kimia. Umumnya, manusia mengakui bahwa seorang dokter akan merasa bahagia bila bisa mengobati penyakit melalui makanan sehat. Kalau ia tidak mampu, maka dengan obat tunggal. Bila tidak mampun juga, batu beralih kepada obat ramuan.

Telah dijelaskan sebelumnya bahwa tradisi umum bangsa Arab terutama kalangan baduinya lebih mengenal penyakit ringan, sehingga obat-obatan sederhana juga cukup mengatasinya. Karena makanan mereka umumnya juga sederhana. Adapun berbagai penyakit komlikasi kebanyakan muncul karenan makanan-makanan komplikatif yang beragam dan banyak jenisnya pula. Maka obat yang cocok ada obat-obatan ramuan pula. Wallaua’lam

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Ayo mulai